top of page
Cari

Indonesia Menuju FoLU Net Carbon Sink 2030

To read this article in English, click here


FoLU atau forestry and other land use yang dipopulerkan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, diartikan sebagai pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. FoLU diindikasikan termasuk sektor yang paling besar dalam mempengaruhi perubahan iklim. Hutan memainkan peran penting dalam siklus karbon global sebagai sarana untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Hal ini memungkinkan fungsi hutan sebagai upaya menghindari emisi gas rumah kaca (GRK) dan sebagai stabilisasi perubahan iklim [1].


upaya praktis untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui tindakan individu atau tindakan politik
Aksi Iklim

Sumber: Filmbetrachter di Pixabay [6]


Apa itu carbon net sink? Carbon net sink adalah penyerapan karbon yang lebih banyak dari atmosfer dibandingkan yang dilepaskannya. Sementara, FoLU Net Carbon Sink berarti keadaan ketika sektor pemanfaatan hutan dapat menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya [2].


Komitmen Indonesia terkait FoLU Net Carbon Sink 2030 merupakan bagian strategi Indonesia untuk menjamin tercapainya tujuan global dengan menahan kenaikkan laju suhu bumi di bawah 1,5°C dan menjadi panduan dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan Iklim. Suatu kondisi dimana tingkat serapan sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi sektor terkait pada Tahun 2030 [3].


Pada tahun 2030, semua sektor akan mencapai puncak emisinya. Namun, pada waktu bersamaan Indonesia akan mencapai penyerapan bersih karbon sektor FoLU. Dari target emisi sebesar 29% pada 2030 yang tertuang dalam NDC (Nationally Determined Contribution), sektor kehutanan dan lahan harus menurunkan emisi sebesar 17%, dan energi sebesar 11% [4].


Untuk mencapai FoLU net sink 2030, pemerintah Indonesia sudah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya restorasi rawa gambut 2 juta hektare hingga 2030, reforestasi, menggenjot pengelolaan hutan lestari melalui perizinan berusaha, hingga mencegah deforestasi dan degradasi lahan dan hutan. Diproyeksikan sektor FoLU akan berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi GRK yang ingin diraih oleh Indonesia [5].


Terlepas dari perbedaan yang jelas antara fosil dan karbon hutan, menanam pohon atau mengurangi deforestasi tetap disarankan karena sama dengan mengurangi emisi dari pembakaran bahan bakar fosil.


 
 

Sumber:








0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page