To read this article in English, click here
Pengomposan adalah proses alami mendaur ulang bahan organik, seperti daun dan sisa makanan (terdiri dari 25 - 50% sampah domestik), menjadi pupuk berharga yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Pengomposan dapat mempercepat proses penguraian materi organik dengan menyediakan lingkungan yang ideal bagi bakteri, jamur, dan organisme pengurai lainnya. Kompos kaya akan nutrisi dan dapat digunakan untuk berkebun, hortikultura, dan pertanian [1].
Sumber: Lenka Dzurendova [2]
Ada berbagai metode untuk mengompos, salah satu metode mengompos di dalam ruangan yaitu vermicomposting. Dengan menggunakan cacing, metode pengomposan ini dapat dengan cepat memproses sampah rumah tangga menjadi kompos dan menghasilkan ‘worm tea‘ yang kaya akan nutrisi dan cocok untuk tanaman [3].
Bagaimana Cara Membuat Vermicomposter?
Banyak wadah yang cocok untuk vermicomposting. Kalian dapat membeli wadah yang sudah dirancang sebelumnya atau membuat sendiri dengan wadah yang dimiliki di rumah. Persyaratan yang harus dipenuhi sebuah wadah untuk vermicomposter adalah aerasi dan bentuk wadah. Cacing membutuhkan oksigen untuk bernafas, setiap wadah harus memiliki lubang udara untuk mencegah keadaan anaerobik yang dapat menimbulkan bau tidak sedap dan membuat cacing sakit. Vermicomposter harus menciptakan ruang aerobik (dengan kata lain: menggunakan oksigen) sehingga cacing dan mikroorganisme dapat bekerja dengan baik.
Jika dihadapkan pada wadah dengan volume yang sama tetapi memiliki bentuk yang berbeda, maka wadah dengan permukaan bagian atas yang lebih besar lebih baik untuk proses pengomposan. Ideal: Stacked Trays, akan mendapatkan lebih banyak aerasi dan kompos dalam ruang yang lebih sedikit. Di setiap wadah terdapat kompos dengan tahapan yang berbeda-beda, cacing dapat berpindah-pindah sesuai keinginan [4].
Sumber: Inneke Ramadhanty Putri Wardani
Jenis Cacing Apa yang Cocok untuk Vermicomposting?
Sangat penting untuk memilih cacing yang tepat untuk vermicomposting. Cacing dengan jenis Red Wiggler merupakan pilihan yang paling populer karena pengurai materi organik yang sangat efektif. Sementara cacing umpan dan cacing tanah tidak dianjurkan karena memiliki fungsi dan perilaku yang sangat berbeda [5].
Apa Bahan yang Tepat untuk Dimasukkan ke dalam Vermicomposting?
Vermicomposting yang sehat akan memiliki campuran sampah “hijau” yang kaya nitrogen dan sampah “coklat” yang kaya karbon. Jika ada terlalu banyak karbon di tempat sampah, dekomposisi akan melambat; jika terlalu banyak nitrogen, tempat sampah akan mengeluarkan bau amonia. Idealnya, untukmenjaga komponen kompos dibutuhkan sekitar 50% karbon dan 50% nitrogen. Selalu simpan selapis kertas parut atau serbuk gergaji di atas tumpukan untuk mencegah bau dan serangga [6].
Sumber: Inneke Ramadhanty Putri Wardani
Bagaimana Cara Memelihara Vermicomposter dan Menjaga Agar Cacing Tetap Hidup?
Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat diikuti untuk merawat vermicomposter dan cacing [3]:
Vermicomposter bekerja dengan baik di dalam ruangan atau di balkon kecil, dengan suhu tetap antara 15⁰-30⁰C. Cacing tidak akan bertahan dalam suhu yang sangat rendah. Cacing juga perlu dilindungi dari panas berlebih—jadi waspadalah terhadap sinar matahari langsung dan hujan.
Beri makan cacing di satu sisi tempat sampah selama beberapa minggu agar cacing berada dalam satu sisi tersebut. Setelah semua cacing berada di satu sisi, panen kompos di sisi lain dan gunakan dalam pot, kebun Anda, atau taburkan di halaman. Pastikan untuk memanen kompos pada akhir minggu, sebelum memberi makan cacing lagi.
Setiap beberapa bulan sekali, ambil cairan dari wadah bawah dan gunakan sebagai pupuk di luar tanah dekat tanaman, atau sirami untuk digunakan pada tanaman dalam ruangan.
Itu dia! Proses vermicomposting relatif sederhana dan efisien untuk mengurangi sampah organik daripada tidak terpakai dan berakhir di TPA. Mari kita mulai mengubah sampah kita menjadi kompos dengan vermicomposting, meskipun kita tidak memiliki halaman belakang atau ruang yang cukup. Cacing bahagia, tanaman bahagia!
Sumber:
#kompos #sampahdapur #sampahmakanan #urbanfarming #berkebun #vermicomposting #sampahorganik #pengomposan
Comments