top of page
Cari
Gambar penulisYasmin Jayanti

#PROJECTPLANETTALKS: Jadi Lebih Hijau, Nafas Bersih: Semua Tentang Penggundulan Hutan & Polusi Udara


Siluet pembangkit listrik tenaga nuklir yang mengeluarkan asap ke udara
Negara Indonesia memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia

Source: Vitaly Vlasov [9]


To read this blog in English, click here.


Indonesia mempunyai salah satu kualitas udara terburuk di dunia. Walaupun PSBB membantu meningkatkan kualitas udara kita, menemukan solusi harus menjadi prioritas.


Mengapa kualitas udara di Indonesia sangat buruk?


Sebelum kita memberikan tips bagaimana caranya agar kita dapat melawan polusi udara, sebaiknya kita membahas akar masalah polusi udara terlebih dahulu.


Ada lima faktor utama penyebab terjadinya polusi udara di Indonesia, yaitu:

  1. Jumlah kendaraan yang sangat besar bertanggungjawab atas 75% polusi udara di Indonesia sebagaimana diketahui kendaraan mengeluarkan gas buang seperti karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida dan lainnya;

  2. Ketersediaan listrik di Indonesia masih mengandalkan bahan bakar dari batu bara, minyak dan gas yang berkontribusi pada turunnya kualitas udara di Indonesia;

  3. Industri dan pembakaran sampah juga menjadi pemicu polusi udara. Asap dari pembakaran sampah dan industri menghasilkan bahan-bahan kimia seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan karbon dioksida ke udara, dimana ujung-ujungnya menyebabkan polusi udara [1];

  4. Pertanian mengambilkan area luas supaya bisa membuat ruang untuk ternakannya. Sebagai contoh hutan Amazon, 80% dari semua penggundulan hutan di lakukan untuk peternakan sapi [2]. Juga, industri pertanian mempunyai kebiasan untuk menggunakan pestisida/insektisida untuk hasil panen mereka, ini berlanjut mengekspos udara ke bahan kimia bahaya.


 

Untuk yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah...penggundulan hutan


Ironis, Negara Indonesia memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia (wah hebat!), akan tetapi juga menjadi salah satu negara pelaku penggundulan hutan tertinggi (yah...kok bisa?). Indonesia sudah melakukan pembakaran sekitar 2.6 juta hektar dari hutannya, di mana 857 756 hektar dari itu terbakar dalam kurun waktu pada akhir September 2019 [3].


Lebih parah lagi, 70-90% dari pembakaran itu ilegal (tidak!). Akibat dari pembakaran hutan tersebut menghasilkan gas buang karbon dioksida ke udara baik dari api maupun dari pohonnya sendiri!


Apa arti ini untuk Kesehatan, Komunitas serta kepada Lingkungan kita?


Polusi udara dapat menyebabkan batuk, kesulitan bernafas, dan juga penyakit jangka panjang seperti diabetes [4], penyakit kardiovaskular [5], dan kanker kulit [6].


Banyak studi menunjukan bahwa orang-orang dengan status sosial ekonomi bawah dan populasi minoritas terpapar oleh polusi udara secara tidak proporsional dan dinyatakan lebih rentan terhadap efek kesehatan yang merugikan karena mereka terus-menerus menghirup polutan udara [7].


Sedihnya, dampak negatif polusi udara tidak berhenti pada manusia saja; lingkungan kita juga merasakan dampaknya. Kamu pernah bertanya ga, kenapa kadang-kadang langitnya lebih berwarna abu-abu daripada biru? Itu akibat dari asbut, dan ini terjadi ketika kondisi udaranya lebih buruk dari biasa.


Mungkin efek yang paling menonjol adalah perubahan iklim. Walaupun semua makhluk hidup menghasilkan karbondioksida saat bernafas dan manusia sudah memompa cukup banyak karbon dioksida ke atmosfer selama 150 tahun terakhir untuk meningkatkan levelnya lebih tinggi daripada yang telah terjadi selama ratusan ribu tahun, dan ini berkontribusi ke pemanasan global [8].



Deretan turbin angin di dekat badan air
Apabila kita semua melakukan usaha untuk memperbaiki kondisi udara kami, maka dampak positifnya akan membesar

Source: Jem Sanchez [10]

 
 

Apa yang dapat kita lakukan?


Tindakan kecil bisa mempunyai dampak besar. Menganggapnya seperti efek riak: apabila kita semua melakukan usaha untuk memperbaiki kondisi udara kami, maka dampak positifnya akan membesar. Berikut adalah beberapa tindakan sehari-hari yang kita dapat lakukan untuk memperbaiki kondisi udara di sekeliling kita, antara lain :

  • Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

  • Berhenti membakar sampah

  • Menghematkan listrik

  • Makan lebih banyak makanan nabati

  • Mengurangi penggunaan produk-produk yang berkontribusi ke penggundulan hutan (seperti kertas dan minyak kelapa sawit)

  • Mendorong pemerintahan untuk membuat undang-undang lebih ketat untuk menolong lingkungan


Seperti masalah-masalah lain di dunia, polusi udara tidak dapat diselesaikan dalam waktu semalam. Namun seperti apa yang telah disampaikan di atas, tindakan kecil, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang lebih besar daripada hanya sebuah wacana. Sementara kita semua belajar secara perlahan dapat mengubah ke cara yang lebih ramah lingkungan, kita bernafas dengan udara bersih dan langit menjadi cerah kembali!


 

Sumber:


Foto:

0 komentar

Comentarios


bottom of page