Dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional, kami telah memilih 7 wanita dari seluruh dunia yang menggunakan suaranya untuk memimpin dan memberikan kontribusi signifikan melalui aksi lingkungan. Mari kita kenali mereka!
Source: Saph Photography [10]
To read this article in English, click here
1. Sylvia Earle
Sylvia Earle adalah ahli kelautan Amerika yang telah menghabiskan lebih dari empat dekade berada di garis terdepan eksplorasi laut untuk meningkatkan kesadaran dunia akan ancaman penangkapan ikan berlebihan dan polusi lautan. Selama karirnya, ia telah memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan oseanografi.
Selain menemukan banyak spesies laut baru, ia juga merupakan salah satu penjelajah bawah air pertama yang menggunakan SCUBA modern [1]! Fakta menakjubkan lainnya adalah ia merupakan ilmuwan wanita pertama yang memimpin di U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
2. Marina Silva
Marina Silva adalah politisi dan aktivis lingkungan dari Brasil yang merupakan tokoh sentral dalam protes deforestasi, perlawanan terhadap pengusiran komunitas adat dari tanah tradisional, serta pendukung kesetaraan wanita [2].
Sebagai hasil dari komitmennya terhadap upaya lingkungan, ia dinobatkan sebagai salah satu dari Foreign Policy’s Top 100 Global Thinkers serta penerima Goldman Environmental Prize. Komitmennya dalam memperjuangkan keadilan lingkungan menjadikan Silva salah satu orang paling berpengaruh dalam komunitas lingkungan global!
3. Swietenia Puspa Lestari
Swietenia Puspa Lestari adalah pendiri sekaligus direktur eksekutif Divers Clean Action (DCA), sebuah organisasi pemuda yang berpusat di Indonesia dan berfokus pada pembersihan sampah laut. Salah satu pencapaian utama Tenia adalah #nostrawmovement, sebuah kampanye untuk mengurangi sedotan plastik sekali pakai, salah satu sampah plastik laut yang paling umum [3].
Tahun lalu, Tenia masuk dalam daftar 'Forbes 30 Under 30 Asia 2020' untuk kategori Social Entrepreneurs.
4. Gretha Thunberg
Greta Thunberg adalah aktivis lingkungan dari Swedia yang sangat blakblakan terhadap ancaman perubahan iklim. Pada tahun 2018, Greta Thunberg yang berusia 15 tahun memulai pemogokan sekolah di Swedia untuk menarik perhatian pemerintah terhadap krisis iklim, dan protesnya menjadi viral bersama dengan pesannya [4]. Seiring ketenarannya tumbuh, ia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk berbuat lebih giat dalam pengurangan emisi global. Ia sering menjadi pembicara di pertemuan internasional, termasuk pertemuan PBB tentang perubahan iklim 2019 di New York.
Pada 2019, ia dinobatkan sebagai ‘Time's Person of the Year’.
5. Miranda Wang
Sepuluh tahun yang lalu, Miranda Wang melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas pengelolaan limbah dari sekolahnya. Ia terkejut dengan banyaknya plastik yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah di sana [5].
Sekarang, Miranda Wang adalah salah satu pendiri dan CEO BioCellection, sebuah perusahaan yang mengusung sirkular ekonomi dengan mengubah sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi bahan baru menggunakan teknologi kimia terbaru [6]!
Baca Juga: Kompos: Apa, Dimana dan Bagaimana Cara Melakukannya
6. Luisa Neubauer
Luisa Neubauer adalah aktivis iklim asal Jerman yang memimpin gerakan mogok sekolah "Fridays For Future" di Jerman untuk mendorong pemerintah agar mematuhi Perjanjian Paris [7]. Pada Desember 2018, ketika ia baru berusia 22 tahun, ia telah diangkat menjadi delegasi Asosiasi Jerman untuk PBB di World Summit on Climate [8]! Keren banget, kan?
7. Melati and Isabel Wijsen
Sebagai pendiri Bye Bye Plastic Bags, kakak beradik Melati dan Isabel Wijsen telah memimpin pergerakan melawan sampah plastik. Advokasi dan petisi yang mereka lakukan berperan dalam keputusan pemerintah Bali untuk melarang kantong plastik, sedotan, dan styrofoam pada tahun 2018. Pada tahun 2020, mereka masuk dalam daftar 'Forbes 30 Under 30 Asia 2020' dalam kategori Wirausaha Sosial [9].
Sangat luar biasa, ya, melihat bagaimana wanita-wanita ini mengabdikan hidup mereka untuk melindungi planet melalui cara uniknya masing-masing dan menggunakan kekuatan mereka untuk menjadi pahlawan lingkungan. Jadi, apakah kamu pahlawan lingkungan berikutnya?
Sumber:
Gambar:
[10] https://www.pexels.com/photo/crowd-of-people-marching-on-a-rally-2975498/
Comments