top of page
Cari

Melindungi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Bekerja dari rumah adalah suatu kemewahan yang tidak dapat dinikmati oleh semua. Masih banyak pekerja yang tetap harus berjuang mencari nafkah di tengah wabah virus covid-19 demi menghidupi keluarga mereka.

Pekerja-pekerja di TPA
Meningkatnya kasus virus covid-19 menimbulkan permasalahan baru—menumpuknya sampah infeksius di TPA

Sumber: Tom Fisk [3]


To read this article in English, click here.


Jakarta — Masyarakat dunia memberi semangat kepada pekerja sektor penting yang selama ini bekerja tanpa lelah di tengah wabah virus covid-19. Hal ini bisa terlihat dari sosial media yang penuh dengan postingan apresiasi yang tujuannya adalah untuk mengungkap rasa terima kasih dan memberi harapan kepada pekerja-pekerja tersebut.


Pada umumnya, masyarakat memberikan perhatian besar kepada para pekerja medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah ini. Akan tetapi, di balik peristiwa covid-19 ini, perlu juga memberikan perhatian kepada individu-individu yang ikut terlibat dalam menjaga stabilitas ekonomi kita, antara lain polisi yang selalu siap siaga agar peraturan-peraturan yang berlaku berjalan sebagaimana mestinya serta karyawan supermarket yang datang setiap hari agar kita dapat membeli bahan makanan dan bahan pokok lainnya. Terlebih daripada itu, ada juga petugas-petugas sampah dan pemulung yang turut ambil bagian dalam menjaga lingkungan agar tetap terawat bersih dan nyaman untuk ditempati.


Namun selayaknya di lingkungan kerja di bidang lain, pekerjaan yang mereka lakukan juga mempunyai risiko dan tantangan yang besar, terutama di saat kondisi seperti sekarang ini.


Meningkatnya kasus penderita virus covid-19 juga menimbulkan permasalahan baru, yaitu menumpuknya sampah infeksius di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah [1]. Banyak penderita yang terinfeksi virus covid-19 awal mulanya tidak menunjukkan gejala apapun sehingga ada kemungkinan besar sampah yang mereka buang sudah terkontaminasi [2]. Hal ini sangat berisiko bagi para petugas sampah dan pemulung karena minimnya pengetahuan mereka.


Selain itu, ada kecenderungan bahwa petugas sampah dan pemulung di Indonesia kekurangan alat perlindungan diri (APD) saat bekerja. Padahal, World Health Organization (WHO) menghimbau para pekerja di bidang ini untuk menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung wajah agar mengurangi risiko terinfeksi [2]. Kondisi ini tidak hanya membahayakan diri para pekerja, tetapi juga seluruh anggota keluarganya sebab kemungkinan besar mereka tidak memiliki asuransi maupun akses ke fasilitas kesehatan yang sudah terlampau penuh.


Terlepas dari itu semua, ada kabar baik yang menunggu petugas sampah dan pemulung kita. Melalui pemberitaan dan penyuluhan intensif, masyarakat semakin sadar akan bahaya pandemik ini bagi pekerja-pekerja tersebut. Contohnya, Greeneration Foundation, Waste4Change, Kitabisa.com, dan lebih dari 67 komunitas pejuang lingkungan mengadakan penggalangan dana untuk membantu ketersediaan berbagai macam kebutuhan alat pelindung seperti masker kain, sabun cuci tangan, hand sanitizer, sarung tangan kain/karet dan kebutuhan kesehatan seperti buah, vitamin dan susu.


Donasi yang terkumpul diharapkan dapat digunakan untuk memastikan bahwa pahlawan tanpa tanda jasa kita dapat bekerja di lingkungan yang lebih aman. Bagi yang di rumah, mari kita juga ikut membantu meringankan tugas mereka dengan cara membuang sampah infeksius ke wadah yang terpisah sehingga risiko terinfeksi terminimalisir.


Satu tindakan kebaikan yang paling sederhana pun dapat membuat perbedaan yang signifikan!



 

Jika Anda ingin kampanye penggalangan atau kegiatan sukarela Anda ditampilkan di situs web kami, silahkan komentar di bawah ini atau hubungi tim kami melalui halaman "Hubungi Kami".


Disklaimer: Kami sama sekali tidak berafiliasi dengan penggalang dana atau penyelenggara sukarela ini. Kami hanya menyampaikan informasi yang kami temukan yang dipromosikan secara publik.

 

Sumber:


Foto:


0 komentar

Comments


bottom of page