top of page
Cari

Kenapa Ekonomi Linier Harus Keluar dari Panggung


Industri beserta polusinya, termasuk limbahnya ke sungai
Polusi industri dipastikan akan meningkat seiring dengan peningkatan ekonomi dan perkembangan industri

Sumber: Carlos Santos [10]


To read this article in English, click here!


Perkembangan teknologi telah memberikan kemudahan pada ketersediaan bahan baku. Ini sangat menguntungkan bagi perekonomian dunia mengingat permintaan pasar global yang terus meningkat akibat dari pertumbuhan populasi dunia [1].


Namun, sisi buruk dari mudahnya akses pada semua aspek ini hanya berfungsi sebagai bahan bakar bagi gaya hidup konsumtif kita, sebuah hal yang terus menerus terulang dalam ekonomi linier.


Kenapa Ekonomi Linier Harus Segera Ditinggalkan


Sederhananya, ekonomi linier menggunakan siklus ambil-guna-buang untuk mengumpulkan bahan baku dan mengubahnya menjadi produk, yang akan digunakan sampai akhirnya dibuang sebagai limbah.


Selama bertahun-tahun, pendekatan ini telah merugikan lingkungan dalam banyak hal. Sebagai contoh, pengumpulan bahan baku yang menggunakan banyak energi dan air, emisi zat beracun dan terganggunya ekosistem alam seperti hutan dan danau [2]. Akhirnya, sebagian besar dari produk ini mengalami salah prosedur selama pembuangan, dan mengakibatkan bocornya produk tersebut ke lingkungan [3].


 
 

Sudah sangat jelas jika ekonomi linier tidak lagi dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang, baik dilihat dari aspek ekonomi maupun lingkungan. Untungnya, ada pendekatan alternatif yang dikenal sebagai ekonomi sirkular.


Pertanyaannya adalah: Bagaimana ekonomi sirkular dapat membantu kita dalam mengatasi permasalahan lingkungan?


Apa Itu Ekonomi Sirkular?

Simbol daur ulang yang merepresentasikan fokus utama dari ekonomi sirkular yaitu keberlanjutan
Ekonomi sirkular berfokus pada perbaikan sistem dan memberi keuntungan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan

Sumber: Morning Brew [11]


Konsep utama dari ekonomi sirkular adalah menghadirkan keberlangsungan secara ekonomi dan lingkungan dengan membuat siklus tertutup yang meminimalisir penggunaan bahan baku, sampah, polusi, dan juga emisi karbon [4].


Ada tiga elemen utama dalam penerapan ekonomi sirkular yaitu, siklus tertutup, energi terbarukan, dan berpikir secara sistematis [5].


1. Siklus tertutup

Pada intinya, ekonomi sirkular bertujuan untuk menghilangkan limbah dengan merancang produk yang memiliki daya tahan dan dapat digunakan kembali, sehingga mengurangi kebutuhan untuk menambang sumber daya baru dan dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan manusia [5].


2. Energi terbarukan

Ekonomi sirkular menghindari penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan, hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan akan sumber daya sekali pakai dan meningkatkan ketahanan sistem. Sistem ini sangat mendukung penggunaan energi terbarukan, seperti matahari dan angin untuk bahan bakar siklusnya [5].


3. Berpikir sistematis

Setiap pelaku dalam ekonomi saling berhubungan, menciptakan jaringan yang saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, agar ekonomi sirkular dapat berfungsi, diperlukan kolaborasi semua pelaku dalam perekonomian, termasuk pemerintah, bisnis, organisasi dan individu, baik secara global maupun lokal [5].


Apa Keuntungan dari Sistem Ini?

Uang dollar yang merepresentasikan keuntungan secara ekonomi
Ekonomi sirkular dapat mengurangi emisi dari efek rumah kaca sebesar 2 sampai 4% setiap tahunnya

Sumber: Sharon McCutcheon [12]


Ekonomi sirkular menawarkan peluang bagi perekonomian untuk secara bertahap meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengurangan bahan baku, peningkatan inovasi, dan membangun lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Sebagai bukti, ekonomi sirkular ditaksir menghasilkan sekitar €7.3 juta dalam pertumbuhan PDB untuk Belanda bersama dengan 54.000 pekerjaan baru dan menurunkan persentase jejak karbon secara signifikan [6].


Komisi Eropa berencana melakukan transisi menuju ekonomi sirkular dengan Circular Economy Action Plan. Komisi Eropa juga mengklaim bahwa transisi tersebut dapat menghemat hingga €600 miliar bagi bisnis di eropa dan membuka 580,000 lapangan pekerjaan baru [7].


Bisnis akan mendapat manfaat secara signifikan dengan mengubah operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, termasuk membuka peluang keuntungan baru, mengurangi biaya karena bahan baku lebih murah dan jejaring pelanggan yang lebih kuat [8].


Potensi manfaat dengan beralih ke ekonomi sirkular tidak hanya mempengaruhi ekonomi tapi juga lingkungan. Dalam Circularity Report 2019 oleh Circle Economy, 62% dari emisi gas rumah kaca global, tidak termasuk dari penggunaan lahan dan kehutanan, berasal dari ekstraksi, pemrosesan dan produksi barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sedangkan hanya 38% yang termasuk dalam pasokan dan penggunaan produk dan layanan [9].


Dengan mengurangi limbah dan polusi, menjaga produk dan bahan yang digunakan, dan melakukan regenerasi, ekonomi sirkular telah memberikan kontribusi yang besar untuk mencapai target iklim global.

 
 

Seperti disebutkan sebelumnya, ekonomi sirkular memerlukan kolaborasi, dari pemerintah hingga individu. Jika bukan kita yang merawat Bumi, lalu siapa lagi?

 

Ada yang hal yang ingin kami tulis? Beri tahu kami DI SINI

 

Sumber:

[3] https://www.projectplanetid.com/post/indonesia-and-plastics-a-modern-love-hate-relationship


Foto:


0 komentar
bottom of page