To read this article in English, click here
Sumber: Mohamed Sameeh [5]
Kamu mungkin sudah tahu bahwa lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan sekitar 97% air bumi dapat ditemukan di lautan kita [1]. Tapi tahukah kamu bahwa lautan memiliki pengaruh terhadap iklim sejak awal kehidupan di Bumi? Apakah kamu juga tahu bahwa organisme laut dan lautan itu sendiri sangat berkontribusi pada siklus karbon dunia? Ternyata dari semua total karbon hijau yang terserap di muka bumi ini, lebih dari setengahnya diserap oleh organisme laut. Yang berarti, setengah dari karbon hijau sebenarnya adalah karbon biru!
Tunggu… Penyerap karbon? Karbon Hijau? Karbon Biru?
Pertama-tama, mari kita cari tahu pengertian penyerapan karbon. Penyerapan karbon adalah proses, aktivitas, atau mekanisme apapun yang menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer. Hutan, tanah, ekosistem pesisir, dan lautan adalah contoh dari tempat-tempat alami penyerap karbon. Dan berdasarkan tempat penyerapannya, karbon dapat diklasifikasikan menjadi karbon hijau dan karbon biru.
Karbon yang diserap melalui fotosintesis dan disimpan oleh tumbuhan dalam tanah disebut karbon hijau.
Sedangkan karbon yang diserap oleh organisme laut disebut karbon biru. Karbon yang diserap oleh lautan di seluruh dunia mewakili lebih dari 55% karbon hijau. Artinya hanya 45% dari total karbon hijau yang benar-benar terserap oleh ekosistem daratan, sisanya terserap oleh berbagai organisme laut [2].
Apa sih istimewanya penyerap karbon biru?
Sumber: Brian Yurasits [6]
Penyerap karbon di daratan, seperti hutan, hanya mampu menyimpan karbon selama puluhan atau ratusan tahun saja. Sedangkan karbon yang ditangkap oleh ekosistem laut, seperti mangrove, rawa asin, dan lamun, mampu tersimpan selama ribuan tahun! Oleh karena itu, ekosistem laut adalah penyerap karbon yang sangat kuat [3]. Keren banget, kan?
Namun sekarang ekosistem penyerap karbon biru sedang dalam bahaya!
Ekosistem pesisir saat ini merupakan salah satu ekosistem yang paling terancam keberadaannya! Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari kawasan lamun di dunia telah hilang. Selain itu, sekitar 25% area rawa asin telah rusak dan juga sekitar 35% area hutan bakau di dunia telah hilang sejak tahun 1940-an [4].
Baca juga: Mengenal 7 Wanita Pahlawan Lingkungan Dunia
Ayo kita lakukan sesuatu untuk melindungi ekosistem penyerap karbon biru!
Apakah kita akan mengabaikan bahwa ekosistem penyerap karbon biru semakin rusak dari waktu ke waktu? Tentu saja tidak! Mari ambil bagian dalam melindungi kawasan penyerap karbon biru dengan melakukan aksi berikut:
Mulai mengedukasi diri sendiri tentang karbon biru.
Mulai menyebarkan kesadaran akan pentingnya ekosistem penyerap karbon biru! Semakin banyak orang mengetahuinya, semakin besar dampak yang kita dapatkan!
Adakah tindakan lainnya yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan ekosistem penyerap karbon biru?
Laut adalah penyerap karbon biru yang sangat kuat dan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pengendalian perubahan iklim. Karenanya, kita harus semakin giat dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya ekosistem laut. Dengan berbagi pengetahuan dan kesadaran lingkungan, bersama-sama kita dapat memerangi perubahan iklim dan dampaknya!
Sumber:
Gambar:
Comments