To read this article in English, please click here!
Foto oleh Keenan Constance dari Pexels
Apakah kamu pernah memiliki perasaan gelisah atau takut ketika melihat berita yang buruk mengenai lingkungan? Atau pernah mengalami perasaan bersalah yang cukup besar jika sedang melakukan kegiatan yang tidak ramah lingkungan? Hingga hal tersebut sampai mempengaruhi kehidupan sehari-hari kamu? Jika iya dan pengaruhnya cukup parah mungkin kamu sedang mengalami Eco-Anxiety atau Kecemasan Lingkungan.
Pada tahun 2017, APA and eco America mendefinisikan eco-anxiety sebagai ketakutan kronis akan kehancuran lingkungan [1]. Umumnya, eco-anxiety dialami pada individu muda dengan ketakutan yang dirasakan dari dampak terpapar akan perubahan iklim, serta perasaan tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa untuk memperbaiki perubahan atau kerusakan lingkungan [2].
Melati Riyanto Wijsen, seorang aktivis lingkungan menyatakan bahwa sekitar 70% Gen-Z di dunia pernah mengalami kekhawatiran akan perubahan iklim [3]. Aktivis lingkungan lainnya, Swietenia Puspa Lestari, juga menyatakan bahwa banyak anak muda yang menyampaikan keresahannya mengenai eco-anxiety, serta merasa khawatir apakah hal yang sudah mereka lakukan merupakan kegiatan yang berpengaruh atau tidak terhadap lingkungan [4].
Tonton lebih lanjut mengenai eco-anxiety [7]
Eco-anxiety, apakah merupakan penyakit kronis?
Sampai saat ini, eco-anxiety masih belum dianggap sebagai suatu penyakit, namun kekhawatiran mengenai kerusakan lingkungan yang dialami individu dapat menyebabkan gangguan psikologis. The American Psychology Association (APA) menganggap bahwa internalisasi permasalahan lingkungan yang mempengaruhi bumi memiliki konsekuensi psikologis bagi beberapa orang [5].
Trauma, stres, kecemasan, depresi, ketegangan dalam hubungan sosial, serta perasaan takut dan tidak berdaya merupakan kondisi mental yang berkaitan secara langsung ketika mengalami dampak dari perubahan iklim—baik akut maupun kronis—menurut APA [6].
Foto oleh Suzy Hazelwood dari Pexels
Cara mengatasi eco-anxiety
Dampak yang dirasakan dari eco-anxiety dapat dikurangi serupa dengan dampak dari gangguan kecemasan pada umumnya, seperti mencari hal positif dari setiap keadaan, melatih regulasi emosi diri, atau berkonsultasi dengan profesional jika sudah merasa mengganggu kegiatan sehari-hari. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi eco-anxiety.
Melakukan tindakan nyata untuk membantu merawat lingkungan, seperti mengurangi dan mengolah sampah, melakukan pola hidup berkelanjutan, dan sebagainya.
Melatih pola pikir dan regulasi emosi dengan baik ketika terpapar dengan berita mengenai kerusakan lingkungan.
Selalu bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan kepada lingkungan.
Mengedukasi diri dan lingkungan sekitar dengan informasi yang kredibel.
Foto oleh Sarah Chai dari Pexels
Kesimpulan
Eco-anxiety memiliki dampak yang berbeda pada setiap individunya dan cenderung lebih banyak terjadi di lingkungan masyarakat yang sadar akan adanya perubahan iklim serta permasalahan lingkungan lainnya. Kondisi ini sangat sulit dihindari karena rasa cemas dan khawatir yang dirasakan tidak hanya berdampak pada diri pribadi, melainkan juga untuk generasi selanjutnya.
Maka dari itu, sangat penting untuk lebih sadar dan peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan yang kita tinggali.
Sumber
[4]https://www.abc.net.au/indonesian/2021-10-17/eco-anxiety-di-kalangan-anak-muda-indonesia/100543474
Foto
[10]https://www.pexels.com/photo/cheerful-asian-woman-with-heap-of-plastic-bottles-in-kitchen-7262360/
Comments