top of page
Cari

Apakah Rumput Laut Dapat Membuat Daging Sapi Lebih Ramah Lingkungan?

Rumput laut dapat merevolusionerkan dunia pangan manusia dan sapi.

Sapi di padang rumput
10% emisi gas rumah kaca antropogenik berasal dari sapi

Sumber: Christina Maiia [5]


To read this article in English, click here


Para ahli terus mengingatkan kita bahwa pola makan manusia sangat berpengaruh terhadap kelangsungan Bumi, dan jika menyelamatkan Bumi merupakan salah satu prioritas Anda, maka langkah pertama yang kalian dapat lakukan adalah berhenti mengkonsumsi daging sapi.


Namun, bagi mayoritas masyarakat dunia, mengikuti saran di atas bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, penemuan bahwa memberi rumput laut dalam pakan ternak dapat mengurangi emisi metana dari sapi sebesar 82% tidak hanya merupakan pencapaian monumental dalam bidang sains, tetapi juga kabar baik bagi pecinta daging sapi [1].


Masalah terbesar dari daging sapi

Menurut riset, jika rata-rata orang Amerika mengurangi hanya seperempat pon daging sapi dalam waktu seminggu, hasilnya akan setara dengan mengeluarkan 10 juta mobil dari jalan raya selama setahun [2].


Sapi mengeluarkan gas metana saat mencerna rumput dan jerami. Faktanya adalah 10% emisi gas rumah kaca antropogenik berasal dari sapi [3].


Walaupun gas metana memiliki waktu hidup yang lebih pendek dibandingkan karbon dioksida, gas metana mempunyai potensi pemanasan global 30 lebih besar daripada karbon dioksida [1].

 
 

Rumput laut sebagai jalan tengah

Laut biru dan ombak
Salah satu solusinya adalah memberi sedikit rumput laut dalam pakan ternak

Sumber: Kellie Churchman [6]


Kini, peneliti di University of California menemukan jalan tengah yang bisa menjadi solusi, yakni memberikan sejenis rumput laut yang disebut Asparagopsis taxiformis dalam pakan ternak.


“Kami sekarang memiliki bukti kuat bahwa rumput laut dalam pakan ternak efektif dalam mengurangi gas rumah kaca dan kemanjurannya tidak berkurang seiring waktu,” ungkap Ermias Kebreab, direktur Pusat Pangan Dunia dan ilmuwan pertanian di University of California.


Dua tahun yang lalu, Kebreab melakukan penelitian bersama Breanna Roque. Saat itu hasilnya mampu mengurangi emisi metana dari sapi perah tanpa mempengaruhi produksi susu. Hasil dari panel uji rasa juga tidak menemukan adanya perbedaan rasa daging sapi yang makan rumput laut dan tidak [1].


Rumput laut dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida dalam kuantitas besar [4]. Selain itu, rumput laut juga dapat melindungi dasar laut dengan mencegah pukat laut dalam. Ditambah lagi, budidaya rumput laut juga dapat menjadi habitat yang aman bagi populasi ikan dan krustasea.


Tantangan selanjutnya adalah mencari ketersediaan Asparagopsis taxiformis.


“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami sangat terdorong oleh hasil ini,” kata Roque. “Kami sekarang memiliki jawaban yang jelas apakah rumput laut dapat secara berkelanjutan mengurangi emisi gas metana ternak (sapi) dan efektivitas jangka panjangnya,” jelas Kebreab [1].

 
 

Sumber:


Foto:

[6] https://www.pexels.com/photo/landscape-photograph-of-body-of-water-1001682/

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page