To read this article in English, click here
Plastik biodegradable atau bioplastik adalah bahan yang akan terurai secara alami. Mengkonsumsi lebih sedikit energi, plastik biodegradable telah disebut-sebut sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengurangi polusi plastik, mengingat juga karakteristiknya yang dapat terurai lebih cepat. Tapi apakah bioplastik benar-benar pilihan yang lebih baik?
Sumber: Julia Cameron [6]
Ketidakjelasan arti plastik "biodegradable"
Fakta bahwa plastik biodegradable dapat terurai lebih cepat secara alami bukanlah alasan yang cukup kuat untuk mengatakan bioplastik adalah pengganti yang lebih baik. Masing-masing plastik biodegradable yang umum digunakan memiliki karakteristiknya sendiri dan membutuhkan metode yang berbeda sehingga dapat terurai. Namun, jenis informasi ini seringnya tidak ditampilkan. Percobaan Napper menunjukkan bahwa beberapa tas yang diberi label "biodegradable" terurai sepenuhnya dalam waktu tiga bulan di air laut, sementara itu tas "biodegradable" lainnya masih mengambang di lautan setelah tiga tahun[1]. Percobaan ini membuktikan ketidakjelasan label plastik biodegradable yang membuat orang bertanya-tanya tentang keamanannya untuk lingkungan.
Plastik biodegradable memerlukan prosedur pembuangan tertentu
Sumber: Brian Yurasits [7]
Memang benar bahwa plastik biodegradable dapat terurai lebih cepat daripada bahan plastik yang umum digunakan, tetapi hanya dalam metode dan keadaan yang sangat spesifik[2]. Plastik biodegradable memerlukan prosedur pembuangan khusus untuk terurai lebih cepat, yang berarti sama saja akan memakan waktu bertahun-tahun untuk terurai seperti plastik non-biodegradable lainnya jika dibuang di tempat pembuangan sampah tradisional. Selain itu, sebagian besar plastik biodegradable hanya dapat mulai terurai secara efektif di suhu 50͒C, yang bukan merupakan keadaan normal di lingkungan kita[3]. Dengan demikian, plastik biodegradable masih akan berkontribusi pada polusi plastik laut dan menciptakan mikro-plastik yang berbahaya bagi kehidupan laut jika berakhir di lautan kita[4].
Plastik biodegradable mendorong orang untuk tetap menggunakan barang sekali pakai
Menurut laporan terbaru, kelalaian orang terhadap plastik sekali pakai adalah penyebab tertinggi polusi plastik laut[5]. Penggunaan plastik biodegradable secara konstan dapat menyesatkan pikiran kita untuk tetap menggunakan barang-barang plastik sekali pakai, yang bukan solusi untuk mengakhiri polusi plastik. Selain itu, hal ini juga seolah mempromosikan penggunaan item sekali pakai daripada penggunaan alternatif zero waste sebagai gantinya, seperti menggunakan botol "biodegradable" sekali pakai dibandingkan membawa tempat minum sendiri.
Kesimpulan
Bioplastik dapat menjadi pilihan sementara untuk mengurangi jumlah sampah plastik, tetapi hal ini bukan solusi yang dapat mengakhiri polusi plastik global. Jadi apa solusi untuk isu sampah plastik yang saat ini kita hadapi?
Mulailah dengan membentuk pola pikirmu sendiri! Membangun pola pikir untuk mengurangi barang sekali pakai adalah hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk mengakhiri polusi plastik.
Secara bertahap beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan! Mulailah dengan menemukan alternatif yang paling cocok untukmu. Kamu selalu dapat memulai dengan langkah termudah, seperti mengganti kantong plastik sekali pakai dengan kantong belanja yang dapat digunakan kembali.
Menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Pengetahuan dan kesadaran sosial sangat penting untuk mendorong perilaku konsumen terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dan meminimalkan sampah plastik.
Sumber:
[1]https://www.bbc.com/future/article/20191030-why-biodegradables-wont-solve-the-plastic-crisis
[5]International Costal Cleanup Report 2017: Ocean Conservancy. https:// oceanconservancy.org/wp-content/uploads/2017/06/International-CoastalCleanup_2017-Report.pdf
Gambar:
[6]https://www.pexels.com/photo/girl-in-green-long-sleeve-shirt-holding-white-plastic-bag-6995299/
[7] https://unsplash.com/photos/YFiHaY2DVyE
Comments