Jumlah perusahaan yang mengikuti gerakan hijau semakin bertambah dengan naiknya kesadaran masyarakat akan dampak dari aktivitas sehari-hari pada lingkungan. Akan tetapi, apakah perusahaan tersebut sehijau seperti apa yang diklaim?
Sumber: Liz Breygel [9]
To read this article in English, click here
Meningkatnya kesadaran konsumen akan dampak lingkungan dari rutinitas kecantikan menimbulkan ketertarikan terhadap merek kecantikan yang berkelanjutan and etis, terutama merek yang memproduksi produk kecantikan vegan [1].
Meskipun tampaknya baik, ada beberapa perusahaan yang menganggap fenomena ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan profitabilitas [2].
Greenwashing dalam industri kecantikan
Kesannya mengejutkan, tetapi greenwashing merupakan fenomena yang cukup lazim di industri kecantikan. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya definisi kata-kata hijau seperti alami dan vegan sehingga hal tersebut memudahkan perusahaan untuk memakai kata-kata tersebut untuk memasarkan produknya [3].
Sebagai contoh, terdapat sejumlah perusahaan yang mengklaim bahwa produknya ramah lingkungan meskipun produknya dikemas dengan plastik [3]. Contoh lainnya adalah bagaimana perusahaan L’Oreal memasarkan salah satu produk mereka sebagai vegan walaupun L’Oreal menguji produknya pada hewan [4].
Baca juga: Maraknya Greenwashing di Dunia Fesyen
Meskipun fenomena greenwashing merajalela di dunia kecantikan, sesungguhnya ada beberapa perusahaan kecantikan yang berkelanjutan. Sebuah artikel dari Byrdie menunjukkan beberapa merek kecantikan yang menjual produk yang dibuat dengan bahan-bahan yang didapatkan secara etis dan berusaha agar sistemnya yang nol-limbah. Selain itu, beberapa merek tersebut juga memiliki sertifikasi yang mendukung klaim hijau mereka [5].
Sumber: Dominika Roseclay [10]
Apa artinya ini bagi konsumen?
Greenwashing dapat menimbulkan kesalahpahaman dimana konsumen berpikir bahwa mereka telah membuat kontribusi yang positif terhadap lingkungan [6]. Agar situasi tersebut dapat terhindari, ada baiknya apabila konsumen memperhatikan serta melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli produk kecantikan [7].
Dari sisi perusahaan, ada baiknya juga apabila perusahaan tidak berpartisipasi dalam greenwashing karena riset menunjukkan bahwa greenwashing akan menurunkan tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap merek [6].
Baca juga: 4 Cara Mudah Untuk Mengenali Greenwashing
Naiknya tingkat greenwashing di industri kecantikan menandakan bahwa gerakan hijau adalah prioritas yang semakin besar dan fenomena tersebut juga meningkatkan upaya organisasi seperti The Soil Association, untuk membuat definisi yang standar untuk terminologi hijau dan memverifikasi perusahaan yang hijau [8].
Pada akhirnya, kunci dari memberantas greenwashing adalah kerjasama antara setiap stakeholder. Artinya, merek kecantikan harus lebih giat mencari cara agar produk serta proses produksi semakin berkelanjutan. Di saat yang sama, konsumen juga harus ikut mendukung merek-merek kecantikan yang berkelanjutan. Yang terakhir, Pemerintah juga harus menetapkan peraturan yang melarang greenwashing dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.
Sumber:
Foto:
Comentários