To read this blog in English, click here
Gambar oleh Pierre-Philippe Marcou [11]
Di antara banyak sekali jenis olahraga, sepak bola atau futsal merupakan cabang olahraga dengan tingkat popularitas yang sudah tidak perlu diragukan lagi, dengan sejarahnya yang mungkin bermula ribuan tahun yang lalu, dan dengan pemain dari lebih dari 200 negara [1][2]. Kepopuleran sepak bola saat ini sebagian besar berkat para penggemar setianya yang siap berkerumun secara massal di setiap pertandingan, baik di tempat-tempat publik terdekat maupun di stadium yang menyelenggarakannya. Setiap kali terjadinya kegiatan berskala global seperti itu, bisa diduga bahwa akan ada reaksi yang sama besarnya juga, akan tetapi yang mungkin tidak selalu diduga adalah bahwa reaksi tersebut berhubungan dengan lingkungan.
Kenyataannya, sepak bola, atau lebih tepatnya kegiatan yang dilakukan saat mempersiapkan dan menjalankan pertandingan itulah yang berpengaruh terhadap memburuknya kondisi lingkungan dari planet kita. Faktanya adalah pembuatan peralatan sepak bola, transportasi dari para pemain dan penontonnya, dan pemeliharaan stadium dan lapangan sepak bola menggunakan banyak energi. Hal ini ditambah dengan banyaknya jumlah sampah yang ditinggalkan para pemain, para pendukung, dan para penjual makanan, minuman, dan hal lainnya di setiap pertandingan [3].
Gambar oleh S. Paulsen [12]
Sepak bola bukanlah satu-satunya biang kerok dalam hal ini, dan nyatanya semua cabang olahraga yang dimainkan di dalam sebuah arena berukuran besar juga memiliki jejak karbon yang serupa. Contohnya, total emisi karbon yang dihasilkan dalam satu hari yang secara langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh dilaksanakannya pertandingan “Super Bowl 2005” dari cabang olahraga Sepak Bola Amerika tercatat hampir mencapai 1 juta ton, yaitu lebih banyak dari emisi karbon yang dikeluarkan dari 2 pembangkit listrik bertenaga gas alam dalam setahun [4][5]. Walau memang benar bahwa penggunaan energi serta penghasilan emisi karbon dan limbah oleh olahraga seperti ini hanya merupakan sebagian kecil dari total yang dimiliki suatu negara, tidak bisa dipungkiri bahwa efeknya tetap dapat dirasakan. Sudah banyak orang yang berkecimpung di dunia sepak bola yang sudah menyadari pengaruhnya pada lingkungan, maka pertanyaannya sekarang adalah “Bisakah kita membuatnya lebih ramah lingkungan?”
Jawabannya adalah “Ya, tapi”, karena ada banyak tantangan yang menghalangi terwujudnya hal tersebut, misalnya seperti tujuan komersiil dari setiap klub sepak bola, terlepas dari adanya keinginan dari orang-orang di dalamnya untuk menjaga lingkungan [6]. Meski begitu, sudah ada beberapa klub dan pemain sepak bola, serta organisasi dan perusahaan yang berhubungan dengan sepak bola yang sedang mempromosikan sepak bola yang lebih ramah lingkungan. Satu contoh yang baik adalah kolaborasi di antara klub sepak bola “Forest Green Rovers”, yang merupakan klub sepak bola pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi netral karbon dari UN (United Nations), dengan perusahaan pembuat peralatan sepak bola bernama “PlayerLayer” yang terkenal dalam membuat peralatan yang terbuat dari sumber-sumber yang ramah lingkungan [7][8]. Selain itu, ada banyak stadium sepak bola di seluruh dunia yang kini sedang dibuat atau direnovasi dengan desain yang lebih ramah lingkungan [9][10].
Gambar oleh Forest Green Rovers FC [13]
Dengan hari pertandingan Piala Dunia FIFA 2022 yang kian mendekat, diharapkan bahwa para penggemar sepak bola bisa mengikutinya dengan alur pikir yang ramah lingkungan. Misalnya, kita bisa membawa makanan dan minuman kita sendiri dengan menaruhnya di dalam wadah yang bisa digunakan kembali, daripada membeli hal-hal tersebut langsung di tempat menontonnya, yang umumnya menggunakan wadah sekali pakai. Para kelompok penggemar yang berasal dari tempat-tempat yang berdekatan yang ingin berkumpul secara massal bisa pergi bareng menggunakan transportasi umum demi mengurangi emisi karbon. Kita harus menyadari bahwa tidak banyak hal yang sama disukai dan berdampak begitu besar seperti sepak bola, sehingga terjadinya perubahan prioritas dari sepak bola bisa menghasilkan perubahan prioritas dari seluruh dunia. Jika dunia sepak bola bisa meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap tim perubahan iklim, maka mungkin umat manusia masih berkesempatan menang dalam pertandingan ini yang akan menentukan nasib olahraga tersebut dan dunia kita.
Ingin membahas topik lain? Yuk, diskusi di forum!
Sumber:
[1] Murray, Scott. 2010. Football For Dummies. John Wiley & Sons, England
[2] https://theconversation.com/in-a-globalised-world-the-football-world-cup-is-a-force-for-good-28727
Gambar:
Comments