top of page
Cari

Panduan Utama Diet Flexitarian bersama dengan Burgreens


Makanan flexitarian
Diet Flexitarian membantu orang-orang memperoleh manfaat dari pola makan vegetarian sambil tetap menikmati produk hewani dalam jumlah wajar

Sumber: Louis Hansel [5]


To read this article in English, click here!


Meskipun menjadi vegan lebih baik untuk planet ini, kesehatan kalian dan tentu saja, lebih ramah kepada hewan, gagasan untuk mengucapkan selamat tinggal selamanya pada rendang nenek kalian atau lasagna restoran Italia favorit kalian mungkin tampak terlalu berkorban. Tetapi dengan diet Flexitarian, kita tidak harus mengorbankan semuanya atau bahkan tidak sama sekali.


Pada sesi kali ini, kita akan membahas tentang Flexitarian Diet bersama dengan Burgreens (merek kuliner yang berfokus pada whole-food nabati sejak tahun 2013) dan Green Butcher Foods (daging nabati frozen dari 100% bahan alami) ini memiliki misi penting untuk memperkenalkan makanan organik yang sehat kepada masyarakat.


Apa itu Diet Flexitarian?


Diet Flexitarian, atau juga dikenal sebagai semi-vegetarian, berfokus pada makanan nabati, dengan sesekali mengkonsumsi daging. Flexitarian terdiri dari dua kata; Flexible dan Vegetarian, menekankan pada fakta bahwa ini adalah pola makan yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan pola makan nabati lainnya.


Seperti apa makanan Flexitarian pada umumnya?

Makanan flexitarian
Diet Flexitarian menekankan protein nabati sebagai bahan utama makanan dan membatasi produk hewani

Sumber: Charlotte Karlsen [6]

  • Karbohidrat Complex = nasi (putih / merah / coklat), pasta, kentang, quinoa, dan kacang-kacangan (yang mengandung pati resisten) (30 - 40%)

  • Protein tanaman = buncis, kacang polong, kacang-kacangan, tempe, tahu (10 - 15%

  • Protein hewani = seminimal mungkin (5 - 10%)

  • Sayuran = sayuran panggang / kukus, sayuran hijau, sup (40%)

  • Lemak = minyak sehat (zaitun, kelapa) atau kacang-kacangan (10 - 20%)

Gaya hidup diet alternatif lain yang semakin populer adalah Diet Planetarian - yang terdiri dari makanan yang menghasilkan jejak karbon paling sedikit dalam upaya mengurangi masalah lingkungan. Diet Planetarian terdiri dari setengah piring buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan; sedangkan setengahnya lagi terdiri dari biji-bijian, protein nabati, minyak nabati tak jenuh, dan konsumsi daging / susu / gula tambahan yang seminimal mungkin.


Seberapa sering seorang Flexitarian makan daging?


"Ya, sebenarnya tidak ada kesepakatan standar tentang definisi penyertaan daging sesekali,” kata Max Mandias, co-founder Burgreens. “Beberapa flexitarian makan daging sekali sehari, atau sekali atau dua kali seminggu. Terserah individu untuk memutuskan mana yang paling cocok untuk mereka."

Daging apa yang harus disertakan atau dihindari dalam diet Flexitarian?


Meskipun pola makan fleksibel tidak seketat pola makan nabati lainnya, misalnya veganisme, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan: kesehatan dan keberlanjutan.


Mempertimbangkan kedua alasan tersebut, berikut adalah rangking protein hewani, dari 1 = paling buruk (baik untuk kesehatan maupun lingkungan) sampai 6 = paling sehat.


  1. Daging sapi (lemak tinggi, kolesterol, antibiotik, dan penghasil GRK berat)

  2. Daging babi (lemak tinggi, kolesterol, patogen bawaan makanan)

  3. Ayam (tinggi lemak, kolesterol, sarat antibiotik)

  4. Seafood (kontaminasi tinggi)

  5. Telur (penderita kolesterol tinggi & hipertensi harus menghindari)

  6. Ikan


Jika kalian memutuskan untuk makan daging sesekali, sumbernya sangatlah penting. Semakin alami semakin baik.


 
 

Apa manfaat kesehatan yang didapat dengan menjadi seorang Flexitarian?


Tidak hanya pola makan kaya nabati yang mudah diikuti, diet ini juga memberikan hasil yang nyata. Orang yang hidup paling lama di dunia adalah orang-orang yang mengkonsumsi wholefood, plant-based, menurut The China Study oleh Dr. Campbell. Sebuah tinjauan tahun 2017 menemukan bahwa orang yang mengikuti diet semi-vegetarian memiliki berat badan lebih rendah daripada mereka yang rutin makan daging, serta kemungkinan terkena penyakit metabolik yang lebih rendah dan risiko diabetes tipe-II yang lebih rendah [2].


Mandias juga mencatat bahwa menjadi fleksibel dapat meningkatkan pencernaan, kualitas tidur dan harapan hidup selain untuk mendapatkan perasaan kenyang.


Apakah diet Flexitarian berdampak pada lingkungan?


Selain berdampak baik bagi kesehatan, diet fleksibel juga berdampak baik bagi lingkungan. Dengan mengkonsumsi plant-based meals dua kali seminggu saja, kalian menghemat 4163 liter air, 20 kg gandum, 20 kaki persegi hutan, 9 kg CO2, dan menyelamatkan 2 hewan. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pertanian dan industri peternakan adalah penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga, tepat di belakang transportasi dan bahan bakar fosil [3].


Menurut NBC News, jika kita semua mengadopsi pola makan nabati, kita bisa mengurangi hingga 8 gigaton karbon dioksida per tahun [4].


Apakah diet ini cocok bagi semua orang?


“Karena diet Flexitarian tidak sepenuhnya mengecualikan kelompok makanan tertentu, seharusnya tidak ada resiko kesehatan jika gizi makanan dipenuhi dengan cara yang seimbang,” kata Mandias. “Kita perlu memahami bahwa ini bukan hanya tentang makan lebih sedikit daging, ini tentang makan makanan kaya nutrisi juga. Jadi, kalian tidak bisa hanya makan Oreo dan selada; itu perlu makanan yang seimbang. "

Bagaimana tips memulai diet Flexitarian untuk pemula?

  1. Identifikasi resep favorit kalian (gunakan bumbu seperti biasa, tetapi alihkan protein dari hewani ke nabati)

  2. Mulai dari daftar belanjaan. Beli lebih sedikit produk hewani dan ganti dengan lebih banyak bahan nabati. Makan sehat tergantung pada apa yang kalian masukkan ke lemari es dan tempat penyimpanan makanan!


Dengan beralih ke pola makan Flexitarian, kita memprioritaskan kesehatan dan keberlangsungan alam kita. Bagi kalian yang ingin mencoba diet ini, lihat menu Burgreens dan rencana makannya untuk pemula!


 

Sedang berpikir restoran vegan mana yang kalian harus kunjungi selanjutnya? Cek halaman Green Living Project kami untuk cari tahu!

 

Sumber:


Foto:

0 komentar

Comments


bottom of page