top of page
Cari
Gambar penulisLinna Amanda

Tanaman Super: Mangrove vs. Perubahan Iklim

To read this blog in English, click here.

Perahu kecil menyusuri hutan mangrove yang lebat

Tom Fisk [15]


Kita telah berjuang melawan perubahan iklim selama bertahun-tahun, mulai dari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai hingga mengembangkan inovasi berteknologi tinggi seperti Direct Air Capture [1]. Memerangi perubahan iklim membutuhkan kerjasama dan setiap hal kecil yang kita lakukan penting, tetapi semakin banyak usahanya semakin signifikan hasilnya.

Konservasi mangrove adalah salah satu dari beberapa usaha kita yang telah mengurangi karbon secara signifikan, jadi mari kenali mereka lebih dekat!

Apa itu mangrove?

Mangrove, sebagaimana dijelaskan US National Ocean Service, adalah sekumpulan pohon dan semak yang hidup di area pesisir [2]. Analoginya, mangrove seperti benteng kastil, melindungi segala sesuatu dan semua orang yang hidup di daratan dari ancaman alam yang datang dari laut seperti gelombang tinggi, badai, dan erosi tanah.


Di mana mangrove tumbuh?

Mangrove menyatu dengan air laut

Waranont Joe [16]


Kita memiliki hutan hujan di daratan, terumbu karang di bawah air, dan hutan bakau di antaranya. Ketika air bertemu tanah dengan tanah di bawahnya, di situlah Anda dapat menemukan bakau [3]. Mangrove tersebar di seluruh dunia, tetapi hanya di tempat-tempat bersuhu hangat [4].


Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang dan cuaca yang hangat sepanjang tahun, oleh karena itu wajar saja jika mangrove tumbuh subur. Faktanya, 20% dari hutan bakau di seluruh dunia ada di Indonesia [5]. Meskipun jumlahnya sangat banyak, hanya 18% dari 100% yang dalam kondisi baik [6].


Lalu, apa yang membuat mangrove berbeda dengan tumbuhan lain?

Yang membuat mangrove berbeda adalah sistem mereka yang adaptif. Tanaman ini dapat hidup di air asin dan air tawar, tetapi mereka lebih sering ditemukan di air asin [7]. Sebagian besar tanaman tidak dapat hidup di air asin, tetapi sistem di dalam mangrove yang unik memungkinkan mereka untuk hidup, bahkan jika airnya 100 kali lebih asin daripada yang dapat ditoleransi tanaman lain [8]. Beberapa jenis mangrove memisahkan garam laut sebelum memasuki tubuh, sementara jenis lain mengeluarkannya dari pori-pori mereka dalam bentuk garam yang mengkristal [9].


Bagaimana mangrove melawan perubahan iklim?

Mangrove menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak dari tanaman darat lainnya. Faktanya, sebuah penelitian mengungkap bahwa mereka menyimpan 3 milyar karbon lebih banyak daripada hutan tropis [10]. Mangrove juga menyerap CO2 dan menyimpannya di dalam tanah selama bertahun-tahun.


Ada 39 metrik ton karbon per hektar hutan mangrove, jumlah emisi yang sama dari 59 sepeda motor [11]. Seperti yang ditulis oleh Vox, sekitar 7,2 juta hektar hutan mangrove di Indonesia saja mengurangi tingkat karbon global secara signifikan dan jika dilepaskan ke atmosfer dapat meningkatkan suhu hingga 1,5 derajat, menempatkan bumi di status berbahaya [12]. IPCC meneliti bahwa ketika peningkatan suhu global berada di atas angka itu, banyak skenario apokaliptik yang dapat terjadi: 1,7 miliar orang mungkin mengalami gelombang panas per lima tahun, permukaan laut akan meningkat 10 cm, dan 99% terumbu karang bisa hilang [13]. Kalau kamu belum mengerti betapa pentingnya terumbu karang, baca dulu artikel ini.


Apa yang telah kita lakukan untuk mangrove?

Banyak, untungnya dan sayangnya. Untungnya, pemerintah Indonesia telah membangun dan melindungi konservasi hutan mangrove di banyak daerah, bahkan menjadikannya sebagai subyek ekowisata. Angke Kapuk di Jakarta Utara, Taman Bakau Banyuurip di Gresik, dan Hutan Bakau di Tarakan hanyalah beberapa nama dari ratusan konservasi hutan mangrove Indonesia. Pemerintah juga telah membantu rehabilitasi dan revitalisasi mangrove, meskipun hal ini tidak berguna jika tambak ikan yang ilegal di sepanjang garis pantai juga meningkat.


Sayangnya, berita tentang penduduk setempat yang menebangi hutan mangrove untuk membuat tambak sering terdengar. Tragedi terbaru terjadi pada bulan April, di mana 3 hektar hutan bakau bernama Lantebung di Makassar hilang [14]. Semuanya terjadi ketika warga setempat sedang berada di rumah, mempraktikkan pembatasan sosial untuk menghindari virus corona, sementara sebuah perusahaan lokal bernama PT Tompo Dalle menghancurkannya dengan dua ekskavator.


Apa yang bisa kamu lakukan untuk mangrove?

Jalur untuk pejalan kaki di antara mangrove yang lebat


Menyebarkan kesadaran tentang pentingnya mangrove adalah hal pertama yang harus dilakukan. Kalau kamu ingin melihat keindahan hutan ini, kamu selalu bisa mengunjungi taman mangrove terdekat, memberi mereka pemasukan dari penjualan tiket dan menyebar kesadaran dengan memperbarui feed Instagram kamu.


Kamu juga dapat mengikuti berita dari Forest Watch Indonesia atau bahkan langsung menanam mangrove sebagai sukarelawan untuk organisasi nirlaba seperti Kemangteer dan Wahana Mangrove Indonesia.

 

Apa yang kamu ingin kami tulis selanjutnya? Tulis DI SINI!

 

Editor: Christopher Randy


Sumber


Foto



0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page