Earth Hour merupakan gerakan lingkungan yang diorganisir oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang didukung oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengajak masyarakat, komunitas, maupun pelaku bisnis untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak penting selama satu jam; dari pukul 20.30 sampai pukul 21.30. Acara ini dilaksanakan setiap tahun di hari Sabtu terakhir pada bulan Maret. Kegiatan ini berawal di Sidney, Australia sebagai aksi untuk meningkatkan kesadaran mengenai perubahan iklim [1]. Gerakan ini akhirnya menjadi salah satu gerakan akar rumput untuk lingkungan terbesar di dunia, di mana gerakan ini juga berfokus pada hilangnya kekayaan alam dan biodiversitas, serta bagaimana dampaknya bagi kesehatan kita [2].
Menara Eiffel (Kanan) dan Kremlin sebelum dan saat Earth Hour berlangsung
Sumber: China Daily [6]
Tujuan dari Earth Hour adalah untuk menjadi suatu gerakkan tak terhentikan yang memperjuangkan iklim dan biodiversitas, serta menyorot pentingnya tindakan kolektif dari setiap orang untuk menciptakan solusi bagi permasalahan lingkungan, dan bahwa setiap orang memiliki peran yang signifikan. Earth Hour juga bukan lagi sekedar suatu aksi simbolik untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik, melainkan aksi tersebut telah menjadi katalis yang memberikan dampak positif bagi lingkungan, membawa perubahan besar pada legislatif dengan menggunakan kekuatan rakyat serta tindakan kolektif.
Pentingnya Earth Hour
Akan tetapi gerakan ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan dari banyak orang: apakah aksi ini akan membawa dampak? Apakah hanya dengan mematikan lampu selama 1 jam akan memberikan kita sesuatu? Kegiatan ini menurunkan penggunaan listrik dengan rata-rata 4% selama 6 tahun menurut studi yang diterbitkan di Energy Research and Social Science pada tahun 2014. Penelitian ini mengumpulkan 274 observasi di 10 negara [3]. Itu mungkin terlihat tidak banyak dan tidak signifikan apabila dibandingkan dengan berapa banyak sebenarnya karbon yang dihasilkan untuk penggunaan listrik di rentang waktu yang sama. Akan tetapi menurut halaman FAQ Earth Hour, kegiatan ini tidak ditujukan untuk mengurangi emisi karbon atau penggunaan energi dalam jumlah banyak, melainkan, ini merupakan aksi simbolik. Bagaimanapun juga, terdapat dampak nyata yang lain dari Earth Hour yang lebih memberdayakan, serta membawa peranan penting [4].
Dampak Penting dari Earth Hour
Earth Hour merupakan aksi global yang mendorong masyarakat, perusahaan, serta pemerintah untuk turut bertanggung jawab mengenai jejak ekologis mereka dan untuk turut berpartisipasi dalam pertukaran ide serta sumber daya, yang akan memberikan kita solusi yang bermakna untuk permasalhan lingkungan yang kita hadapi sekarang ini. Earth Hour menandakan suatu komitmen untuk suatu perubahan yang melampaui aksi satu jam tersebut. Aksi simbolik ini selanjutnya menghasilkan dampak yang lebih penting. Di tahun 2012, hukum hasil kekuatan rakyat yang dipicu oleh Earth Hour berhasil disahkan. Rusia mengeluarkan undang-undang untuk melindungi lebih lanjut laut-laut mereka dari polusi minyak yang merupakan hasil dari kampanye Earth Hour: “I Will If You Will”, dimana WWF Rusia berhasil mendapatkan 122.000 tanda tangan untuk petisinya.
Earth Hour mengumpulkan masyarakat dari berbagai penjuru dunia untuk menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai lingkungan.
Source: WWF Madagascar [7]
Pada tahun 2014, mengikuti kampanye sukses dari Earth Hour, Kepulauan Galapagos yang merupakan situs warisan UNESCO, menjadi provinsi pertama di Ekuador yang melarang penggunaan kantong plastik dan kemasan sekali pakai lainnya. Di tahun 2018, Earth Hour menginspirasi tekanan publik di Polinesia Perancis, yang berujung pada penggolongan 5 juta kilometer persegi dari Zona Eksklusif Ekonominya di Pasifik Selatan sebagai Wilayah Laut yang Dikelola, dimana dengan hal tersebut, ekosistem laut vital bagi generasi sekarang dan masa depan dapat lebih dilindungi. Dan tahun lalu, di 2021, walaupun masih banyak negara yang dibatasi dari protokol COVID-19, masyarakat dari 192 negara dan wilayah bergabung secara online untuk menyerukan suara mereka lebih keras dari sebelumnya untuk mendukung lingkungan.
Virtual Spotlight Earth Hour perdana, yang disebar lebih dari 24.000 kali di sosial media oleh Sofia Vergara, Armin Van Buuren, UEFA, World Scouting, dan PBB, dan orang-orang ternama lainnya, menitikberatkan pada hubungan antara rusaknya alam dan perubahan iklim dengan munculnya pandemi [5]. Pencapain berikut hanya sebagian kecil dari apa yang sebenarnya sudah dicapai Earth Hour; hal tersebut menunjukkan betapa kuatnya ketika masyarakat di seluruh dunia berkumpul secara kolektif untuk menyuarakan serta melakukan aksi untuk permasalahan yang tak kunjung usai ini.
Untuk Earth Hour Kedepannya
Tentu saja perjalanan kita masih jauh sebelum akhirnya mencapai tujuan kita, yaitu planet bebas karbon, dimana keberlanjutan merupakan sesuatu yang menjadi titik fokus di setiap aspek kehidupan kita. Akan tetapi aksi ini menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil apabila kita menyatukan kekuatan dan suara kita untuk melakukan suatu tindakan bersama; akan mustahil apabila hanya segelintir orang yang bertindak mengenai permasalahan lingkungan ini. Earth Hour terbukti telah memberikan pengaruh bagi penyelesaian permasalahan lingkungan ini, suara-suara dari masyarakat di seluruh dunia mulai didengar karena adanya aksi ini. Hal tersebut membuahkan berbagai macam hasil, diantaranya regulasi dan aksi baru seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, dan masih banyak lagi yang akan datang. Oleh karena itu, kita perlu lebih banyak orang untuk ikut berpartisipasi dalam aksi ini, sehingga tuntutan kita menjadi lebih kuat, dan lebih besar kemungkinan untuk didengar.
Kita semua berharap di Earth Hour kedepannya, semakin banyak orang, komunitas, dan institusi yang menjadi lebih sadar akan bagaimana kondisi planet kita sekarang ini, sehingga akhirnya bergabung dengan gerakan ini bersama dengan orang-orang lain dari seluruh dunia. Kita berharap agar suara dan aspirasi kita akan mendesak pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan berupa peraturan dan regulasi baru yang akan memastikan keberlangsungan hidup planet kita. Penelitian dan inovasi juga sangat dibutuhkan untuk mencapai cita-cita kita. Semoga planet impian kita di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan dapat segera terwujud, karena tidak ada lagi yang lebih diuntungkan daripada diri kita sendiri, manusia.
Sumber:
[3] Olexsak, Sarah J.; Meier, Alan (2014). "The electricity impacts of Earth Hour: An international comparative analysis of energy-saving behavior". Energy Research & Social Science. 2: 159-182. doi:10.1016/j.erss.2014.04.014.
Foto:
Comments