Source: Intan Indiastuti [19]
To read this article in English, click here
Kalau dipikir-pikir, kita mandi agar badan kita bersih dan segar, tapi apa yang kita tinggalkan menyebabkan lingkungan kita menjadi kotor. Ironis banget ga sih?
Setelah seharian kerja, mandi air hangat sangat menyegarkan, tapi kita seringkali tidak sadar akan segala macam sampah yang terbuat selagi memanjakan diri.
Coba pikiran deh. Di kamar mandi, kita membuang barang, membuang air, lalu sebagian besar produk yang kita gunakan dibungkus dengan kemasan plastik yang tidak bisa didaur ulang. Di negara Inggris, sesi mandi dapat menghasilkan seberat 512 kilogram sampah….dan sebagian besar adalah tisu toilet. Jika dikalikan dengan total populasi dunia, maka jumlah sampah yang dihasilkan adalah 33,812,480 ton atau sama dengan 300 paus biru [1].
Jangan khawatir, kita pasti bisa mengakhirkan ironi ini! Kita mempunyai banyak cara untuk membuat rutinitas mandi kita lebih ramah lingkungan dan berikut adalah 4 cara untuk membuat rutinitas mandi kalian nol-sampah:
1. Sabun dan shampo
Sabun dan shampo kelihatannya tidak berbahaya, tapi sebenarnya sabun dan shampo yang kita suka gunakan sangat tidak ramah lingkungan, lho! Apalagi yang bentuknya cair.
Source: Taryn Elliot [20]
Tumbuhnya gerakan hijau menyadarkan semakin banyak orang akan dampak negatif dari penggunaan sabun dan shampo komersil pada lingkungan. Misalnya, memproduksi sabun dan shampo cair memerlukan energi dan sumber daya alam yang begitu besar dibandingkan sabun dan shampo batang [2]. Terlebih daripada itu, beberapa bahan yang digunakan untuk membuat shampo sangat berbahaya bagi terumbu karang, seperti microbead [3]! Selain itu, plastik sekali pakai merupakan kemasan favorit untuk produk kebersihan badan [4].
Penggantian: Sabun dan Shampo Batang!
Kalau kalian ingin mencoba untuk mandi lebih ramah lingkungan, hal pertama yang kalian harus lakukan adalah menggunakan sabun dan shampo batang karena lebih ramah lingkungan dan kemasannya pun minimal sehingga kalian tidak perlu khawatir dengan sampah yang harus dibuang apabila sabun atau shamponya habis [4].
Intinya: Nol-sampah!
2. Pisau Cukur
Pisau cukur adalah salah satu produk perawatan badan yang mempunyai jangka hidup yang pendek dimana 1 cartridge hanya digunakan sebanyak 6-9 kali. Artinya, kita membuang pisau cukur setiap 2-3 minggu sekali [5]. Nyatanya, pisau cukur yang kita buang 5 tahun yang lalu mungkin masih ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)!
Menurut artikel HuffPost, pisau cukur sekali pakai umumnya dibuat dengan plastik, karet dan baja yang sulit untuk didaur ulang [6]. Ini fakta tentang pisau cukur yang mungkin kalian tidak ketahui: pada tahun 1990, diperkirakan bahwa ada sekitar 2 milyar pisau cukur di TPA [7]. Ini kan sudah tahun 2020, bayangin saja berapa pisau cukur yang tertimbun di TPA kita sekarang….
Penggantinya: Pisau cukur ramah lingkungan
Source: Ignacio F. [21]
Nah, alternatif pisau cukur sekali pakai adalah pisau cukur yang ramah lingkungan yang umumnya terbuat dari baja [8], dan pisaunya bisa diganti dan didaur ulang [9]! Bukankah ini kabar baik?
Walaupun awalnya pasti rasanya kurang nyaman, pasti lama-lama kalian akan terbiasa memakainya [9].
3. Lulur
Pada suka kan luruh yang bagus? Meskipun lulur memberikan rasa yang segar setelah menggunakannya, luhur biasanya mengandung manik-manik mikro [10, 11].
Source: Polina Tankilevitch [22]
Penggantinya: Spons Loofah Natural atau DIY Lulur Tubuh
Kita ngerti kok. Eksfoliasi sangat efektif untuk mengangkat kotoran dari kulit kita. Agar dampak lingkungan kita minimal, selalu pastikan lulur yang kalian beli tidak mengandung bahan seperti: Polietilen (PE), Nilon (PA), Polietilen Tereftalat (PET), Polimetil Metakrilat (PMMA) [12]. Nih ada fakta menarik! Kalian juga bisa bikin lulur badan sendiri di rumah, lho. Tapi lakukan riset dulu ya karena ada beberapa bahan (contoh: garam laut) yang terlalu keras untuk kulit kita [13].
Spons loofah natural juga pengganti yang bagus. Loofah terbuat dari tumbuhan luffa dan sangat ramah lingkungan karena loofah dapat dikompos ketika sudah tidak layak dipakai [14].
4. Penggunaan Air
Sekarang yang terakhir adalah adalah penggunaan air. Menurut artikel The Washington Post, kepala pancuran biasa itu mengeluarkan 2,5 gallon air TIAP MENIT [15]!
Source: Dan Smedly [23]
Nah, mengganti kepala pancuran adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan air kita, tapi ini tidak bersifat berkelanjutan dalam waktu jangka panjang.
Jangan khawatir, ada beberapa cara untuk menghemat air sambil mandi, seperti mandi lebih cepat, pastikan keran air tidak ada yang bocor dan ditutup rapat (ini bisa menghemat 15 galon air setiap hari, lho!) dan menempatkan ember di kamar mandi [16,17,18]. Yang terakhir memang agak aneh, tapi cara itu bisa menangkap air yang mengalir jadi kamu bisa menggunakannya untuk yang lain, contohnya menyiram tanaman.
Ada banyak cara supaya bisa mengurangi limbah di rutinitas mandi kita. Ini cuman berapa penyesuian kecil dan penggantian untuk memulaikan perjuangan nol limbah. Mari kita membersihkan lingkungan, dengan satu mandi per satu.
Sumber:
[4] https://www.zmescience.com/other/feature-post/feature-solid-soap-liquid-soap-environment-29052020/
Foto:
Comments